01822 2200313 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059040001200100100002500112245008100137250001100218300002100229020002200250082001200272084001800284260003100302504003400333520096300367650000901330700002601339700003901365700002601404850001201430990002201442990002201464990002201486INLIS00000000069693420240605103332 a0010-0524000055ta240605 0  aJIPUBAY0 aMokh. Syaiful Bakhri1 aBelum haji sudah mabrur :bkisah-kisah sufistik haji /cMokh. Syaiful Bakhri aCet. 1 a120 hlm ;c20 cm a978-979-020-388-4 a297.415 a297.415 MOK b aJakarta :bIndocamp,c2018 aBibliografi : halaman 117-118 aKisah-kisah sufistik haji pada buku ini menjelajahi secara mendalam hakikat (dimensi esoteris) ibadah haji melalui pengalaman dan penghayatan spiritual tokoh-tokoh sufi semcam Imam Ali Zaynal Abidin, al-Syibli, al-Junayd, Sufyan al- Tsawri, Abdullah bin Mubarak, Abu Yazid al-Busthami, Ibrahim al-Wasithi, dan Fudhayl bin Ayyadh. Melalui kisah "Kembalilah! Kembalilah!" dan kisah "Sudah Haji Namun Belum Berhaji", Imam Ali Zaynal Abidin dan al- Junayd mengingatkan mereka yang sudah berhaji, apakah ibadah hajinya benar-benar telah memperhatikan amalan-amalan hakikinya? Bila tidak, hakikatnya mereka belum menunaikan haji! Sedangkan pada kisah "Belum Haji Sudah Mabrur", Abdullah bin Mubarak menunjukkan bahwa predikat "mabrur" tidak semata-mata diberikan kepada seorang yang telah berhaji. Tapi, diberikan juga kepada orang yang sebenarnya hanya "berhaji" sebatas pintu rumah, namun Allah menganugerahinya derajat "haji mabrur". Apakah rahasianya? 4aHaji0 aDisain Cover : Daydia0 aDisain Artistik Isi : Abu Fathimah0 aEditor : Wakhid Nur E aJIPUBAY a01605/DPKBWI/2024 a01606/DPKBWI/2024 a01607/DPKBWI/2024