01646 2200253 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059040001200100100002500112245010400137250001100241300002100252020002200273082001200295084001800307260004100325504003400366520095400400650000901354700001701363850001201380INLIS00000000069734620240605112611 a0010-0624000070ta240605 g 0 ind  aJIPUBAY0 aMokh. Syaiful Bakhri1 aBelum haji sudah mabrur :bkisah-kisah sufistik haji /cMokh. Syaiful Bakhri ; editor, Wakhid Nur E aCet. 1 a120 hlm ;c20 cm a978-979-020-388-4 a297.415 a297.415 MOK b aJakarta :bAl - Kautsar Prima,c2023 aBibliografi : halaman 117-118 aKisah-kisah sufistik haji pada buku ini menjelajahi secara mendalam hakikat (dimensi esoteria) ibadah haji melalui pengalaman dan penghayatan spiritual tokoh-tokoh sufi semcam Imam Ali Zaynal Abidin, al-Syibli, al-Junayd, Sufyan al- Tsawri, Abdullah bin Mubarak, Abu Yazid al-Busthami, Ibrahim al-Wasithi, dan. Fudhayl bin Ayyadh. Melalui kisah "Kembalilah! Kembalilah!" dan kisah "Sudah Haji Namun Belum Berhaji", Imam Ali Zaynal Abidin dan al- Junayd mengingatkan mereka yang sudah berhaji, apakah ibadah hajinya benar-benar telah memperhatikan amalan-amalan hakikinya?Bila tidak, hakikatnya mereka belum menunaikan haji! Sedangkan pada kisah "Belum Haji Sudah Mabrur", Abdullah bin Mubarak menunjukkan bahwa predikat "mabrur" tidak semata-mata diberikan kepada seorang yang telah berhaji. Tapi, diberikan juga kepada orang yang sebenarnya hanya "berhaji" sebatas pintu rumah, namun Allah menganugerahinya derajat "haji mabrur". Apakah rahasianya? 4aHaji0 aWakhid Nur E aJIPUBAY