01922 2200289 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059040001200100100002000112245007900132250001100211300002600222020002200248082001800270084001800288260002800306520115900334600001801493700001801511700001601529850001201545990002501557990002501582990002501607INLIS00000000069327420210826094014 a0010-0221000007ta210826 g 0 ind  aJIPUBAY0 aNasaruddin Umar1 aKontemplasi ramadan /cNasaruddin Umar; editor, Jaja Zarkasyi, Ade Sukanti acet. 1 ax, 198 hlm. ;c21 cm. a978-602-0875-93-4  [23]a297.362 a297.362 NAS k aJakarta :bAmzah,c2020 aRamadan tiba, penyambutan pun semarak di berbagai lini, baik di kehidupan nyata maupun di dunia maya. Kesemarakan Ramadan tentunya memberi pesan betapa agung dan bernilainya ia. Sekaligus, betapa beruntungnya kita yang diberi kesempatan berjumpa kembali dengan bulan suci ini. Lalu, seperti apakah kita menjalani Ramadan? Ramadan adalah renungan yang akan mengantarkan kita pada berbagai pelajaran terbaik tentang kehidupan. Ramadan adalah rumah spiritual yang menempatkan nilai toleransi dan persaudaraan menemukan momentumnya untuk saling mengisi. Ramadan adalah kesempatan menjadikan diri lebih berkualitas melalui ragam pelatihan, baik fisik maupun spiritual. Bagi para pecinta, Ramadan adalah jalan menuju singgasana sang kekasih yang telah menjanjikan kebahagiaan yang tak terbatas dan abadi. Begitulah para sufi merenungi Ramadan, penuh cinta dan kepasrahan serta konsistensi menapaki jalan spiritual. Karena derajat takwa seperti dijanjikan adalah permata kehidupan yang tak tergantikan oleh apapun dari dunia ini. Sungguh, daya tarik Ramadan telah mengalahkan ajakan dunia dengan jutaan hingar bingarnya. Ramadan adalah cinta, tawakal dan sabar. 4aPuasa (Islam)0 aJaja Zarkasyi0 aAde Sukanti aJIPUBAY a00503357/DPKBWI/2020 a00503358/DPKBWI/2020 a00503359/DPKBWI/2020