02377 2200289 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059040001200100100001700112245009700129250001100226300002100237020002200258082001300280084001900293260003300312500157600345650002101921700003101942850001201973504003301985990002302018990002302041990002302064INLIS00000000069372820210827103735 a0010-0821000206ta210827 g 0 ind  aJIPUBAY0 aAksin wijaya1 aMenafsir kalam tuhan :bkritik ideologis interpretasi al-quran ibn rusyd /cDr. Aksin wijaya aCet. 1 a302 hlm ;c24 cm a978-623-6699-20-1 a297.1226 a297.1226 AKS m aYogyakarta :bIRCiSoD,c2021 aBuku ini mulanya adalah disertasi Dr. Aksin Wijaya yang dipertahankan teori interpretasi al-Qur'an Ibnu Rusyd secara hermeneutis, ia juga menemukan beberapa hal penting yang cukup mengagetkan, terutama bagi kita yang selama ini menempatkan Ibnu Rusyd di menara gading. Salah satunya adalah bahwa corak Interpretasi al-Qur'annya memungkinkan masuknya dua unsur Ideologis, Aristotelian dan Zhahiriyah. Ideologisasi ini pada akhirnya berujung pada "penyingkiran" pihak lain yang berada di luar kelompoknya (Asy'ariyah, Mu'tazilah, Al-Ghazali, kaum sufi), sembari "membela" dan "mengangkat" kelompoknya sendiri (Aristotelian). Bahkan, Ideologisasi ini membuat Ibnu Rusyd "tidak mampu menawarkan teori yang original, tidak "konsisten", bahkan acap kali terjebak pada "logika berpikir yang rancu" dalam menginterpretasikan al-Qur'an.Namun, teori interpretasi al-Qur'an Ibnu Rusyd tidak bisa diabaikan, karena selain mengandung dimensi ideologis, juga mempunyai sisi positif. Dr. Aksin Wijaya mensintesiskannya dengan teori hermeneutika negosiatif Khaled Abou el-Fadel-dan ini adalah sumbangan buku ini terhadap studi al-Qur'an kontemporer. Dengan begitu, melebihi model hermeneutika modern, teori interpretasi al-Qur'an Ibnu Rusyd menjadi tidak hanya bertujuan menemukan maksud Tuhan dalam al-Qur'an, melainkan juga mampu melibatkan kelompok penerima wacana yang dalam hermeneutika kontemporer justru "diabaikan". Jika dimensi Ideologis dan otoriter dari teori interpretasi al-Qur'an Ibnu Rusyd disisihkan, teori Interpretasi itu akan melahirkan wacana al-Qur'an yang egaliter. 4aTafsir Al-qur'an0 aeditor: Muhammad ali fakih aJIPUBAY aBibliografi: halaman 284-298 a504746/DPKBWI/2021 a504747/DPKBWI/2021 a504748/DPKBWI/2021