01537 2200277 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059040001200100100001900112245010300131250001100234300002300245020002200268082001700290084001700307260003600324504004700360520076000407650002001167650001601187700002101203700002301224850001201247INLIS00000000069376020210830084207 a0010-0821000238ta210830 g p ind  aJIPUBAY1 aQabbani, Nizar1 aTanah yang terjajah /cNizar Qabbani; penerjemah, Musyfiqur Rahman; penyunting, Muhammad Ali Fakih aCet. 1 a160 hlm. ;c20 cm. a978-623-293-166-4 a893.11b[23] a893.11 QAB t aYogyakarta :bDIVA Press,c2021 aJudul Asli: Al-A'mal as-siyasah as-Kamilah aSelama tiga dekade akhir masa hidupnya, Nizar Qabbani begitu intens menulis sajak-sajak politik. Pada periode ini, sajak-sajaknya berhasil mencetak dirinya menjadi "politisi" dalam arti yang lain. Sebagai pribadi yang independen, ia memang tak memiliki afiliasi ke partai politik mana pun. Namun, sebagai seorang "politisi dalam puisi", ia selalu hadir sebagai oposisi. Lawan-lawan politiknya bukan satu rezim saja, tetapi seluruh penguasa Arab, terutama penguasa yang anti-kritik, membungkam kebebasan, dan tak pernah berupaya sungguh-sungguh untuk terlibat dalam pembebasan saudara saudara Arab lain yang masih terjajah: Palestina. Oleh sebab itu, saya pilih dari penggalan judul puisi Nizar "Para Penyair di Tanah yang Terjajah" sebagai judul buku ini. 4aPuisi--Kumpulan 4aPuisi Mesir0 aMusyfiqur Rahman0 aMuhammad Ali Fakih aJIPUBAY