02652 2200253 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059040001200100100002200112245009400134250001100228300002100239020002200260082001100282084001700293260003300310500194200343504003302285650002102318700004702339850001202386INLIS00000000069380820210901124835 a0010-0921000021ta210901 g 0 ind  aJIPUBAY1 aAbdullah, M. Amin1 aDinamika islam kultural :bpemetaan atas wacana keislaman kontemporer /cM. Amin Abdullah aCet. 1 a324 hlm ;c20 cm a978-623-6699-14-0 a297.67 a297.67 ABD d aYogyakarta :bIRCiSoD,c2020 abagaimanakah cara yang 'objektif untuk membaca dan memaknai teks dan tradisi keagancan Haruskah modernitas dinilai oleh tradisi atau seball, thedis yang diukur oleh modernitas? Demikian solah satu ajokan menggelitik yang dilontarkan oleh penulis buku in-seorang pemikir serius yang membangun karier intelektualayn di Yogyakarta dan salah seorang aktivis yang terlibat intens dengan dinamika organisasi Islam modern, Muhammadiyah, serta peminor filsafat-yang saat ini menjadi Guru Besar dalam Ilmu Filsafat di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Membaca dan memaknai teks keagamaan pada zaman modern adalah satu di antara sekian problems yang dicoba diangkat oleh buku menarik ini. Di pihok loin, dalam upaya memecahkan problem tersebut, di sepanjang halaman buku ini, kita dapat menemukan pelbagal refleksl penulis dalam membangun teoretisas atas fenomena gerakan pembaruan pemikiron kelsloman yang di dalamnya terjadi tarik-menarik antara dua kutubi modern versus tradisi.Akhirnya, dalam bahasa yang coit dan bernios, keseluruhan buku ini, meskipun disusun dari pelbagai pemikiran penulisnya yang merentong jouh yang pernah dipublikasikan dalam kesempatan yang berbeda-beda, mengguration satu hal penting pemetoon. Di tengol kesimpangsluran pelbagai identitas Islam yang dijajakon oleh banyak cendekiawan Aalim Indonesia akhir-akhir ini, buku ini seperti memberikan arah yang jelas. Setidaknya, pemetoon wocond keislaman yang dilakukan penulis buku ini merupakan bagian dar agenda had don tojdid mosyarakat kontemporer yong mencabe mengubah paradigmo keagungan dari sekadar gerakon pemborvon yong cenderung menafikan isu-isu strategis untuk menempatkan nilai-nilal universal dari normo lan ke arah sebuah gerakan yang benar-benar memperhitungkan, amore lois spek orolitos, estetik, ekologl, ekonomi, hak-hak asasi man, serta relaul pria dan wanita. lah, mungkin, model dinamike lilan kulturel reng ingin ditunjukkan kepada para pembaca buku. aBibliografi: halaman 305-321 4aIslam, Pembaruan0 aeditor: Edi AH Iyubenu dan Rusdianto, Asep aJIPUBAY