01810 2200277 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059040001200100100002000112245007300132250001100205300002300216020002200239082001500261084002100276260003300297500002500330520107300355650002301428850001201451990002301463990002301486990002301509INLIS00000000069382920210913081328 a0010-0921000042ta210913 g 0 ind  aJIPUBAY0 aHusein muhammad1 aPara ulama dan intelektual yang memilih menjomblo /cHusein muhammad aCet. 1 a192 hlm. ;c20 cm. a978-623-6699-09-6 a297.615 22 a297.615 22 HUS p aYogyakarta :bIrcisod,c2020 aIndeks: hal. 188-192 aPernahkah Anda mendengar nama Imam Nawawi, Ibnu Jarir ath-Thabari, atau Ibnu Taimiyah? Nama pertama adalah raksasa Madzhab Syafi’i, nama kedua terkenal sebagai Guru Besar Para Mufasir, sedangkan nama ketiga adalah ulama kebanggaan kaum Salafi. Ketiganya adalah ulama besar, dan mereka tentu saja mafhum soal hukum menikah. Namun, hingga akhir hayatnya, mereka memilih untuk melajang (jomblo). Mengapa? Anda akan menemukan jawabannya dengan membaca buku ini.Buku ini berisi biografi singkat 21 tokoh jomblo, dari generasi shalafush shalih hingga kontemporer, baik tokoh laki-laki maupun perempuan. Mereka terdiri dari ahli tafsir, ahli hadits, ahli fiqh, sufi, sastrawan, politisi, fiminis, bahkan Wali Quthub, mujtahid (ahli ijtihad), mujaddid (pembaru), dan mujahid (pejuang). Ada banyak alasan mereka memilih untuk tidak menikah. Karena sangat larut dalam telaga keimanan dan peribadatan, tenggelam dalam telaga ilmu pengetahuan, hingga sangat sibuk berjuang. Di bagian akhir, penulis memberikan keterangan yang sangat memikat mengenai hukum menikah lintas mazhab. 4aWanita dalam Islam aJIPUBAY a505049/DPKBWI/2021 a505050/DPKBWI/2021 a505051/DPKBWI/2021