01660 2200277 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059040001200100100002000112245006900132250001100201300002300212020002200235082000800257084001400265260003600279520096200315650001001277700001401287850001201301990002301313990002301336990002301359INLIS00000000069384520210920033806 a0010-0921000058ta210920 g 0 ind  aJIPUBAY aEdi Iyubenu, AH1 aBerislam dengan akal sehat /cEdi AH Iyubenu; editor : Rusdianto aCet. 1 a325 hlm. ;c20 cm. a978-602-391-958-1 a297 a297 EDI b aYogyakarta :bDiva Press,c2020 aKita semua yakin mutlak bahwa al-Qur’an adalah sumber pertama dan utama segala praktik hidup seorang muslim. Lalu kita pun sepakat semua bahwa Rasulullah Muhammad Saw adalah penafsir sekaligus suri teladan paling kafah terhadap seluruh ajaran Islam yang dimaksudkan Allah Swt. Dari Rasulullah Saw inilah, kita kini mewarisi al-Qur’an dan sunnah-sunnahnya Saw.Seluruh jalan dan cara berislam kita kini, dalam segala keragaman takwil, tafsir, dan mazhab, serta alirannya, tentulah semata sama-sama memaksudkan untuk menetapi Islam sebagaimana yang diwariskan Rasulullah Saw tersebut. Tetapi, tepat di detik yang sama, bentangan jarak dan masa yang luar biasa jauhnya antara kehidupan kita dengan masa awal Islam itu serentak menisbatkan kekhasan, keunikan, dan perbedaan yang pada dasarnya normal, amaliah, dan biasa belaka. Dan, kondisi riil inilah yang lantas menjadikan kita berbeda, unik, dan khas dalam memahami, mengamalkan, dan mempraktikkan Islam. 4aIslam0 aRusdianto aJIPUBAY a505100/DPKBWI/2021 a505101/DPKBWI/2021 a505102/DPKBWI/2021