02227 2200229 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059040001200100100001700112245013200129250001100261300002100272020002200293082002700315084002700342260003900369520152400408650005301932850001201985INLIS00000000069501520230119081115 a0010-0123000327ta230119 g 0 ind  aJIPUBAY0 aMukafi, Niam1 aSembilan puluh sembilan plus gus dur wali :bkesaksian dan kisah nyata dari para sahabat, kolega dan keluarga /cA. Mukafi Niam aCet. 1 a268 hlm ;c21 cm a978-602-1201-72-5 2[23]a92 (Abdurrahman) a92 (Abdurrahman) MUK s aJakarta Selatan :bRenebook,c2014 aMengenang Gus Dur tiada habisnya. Guyonannya yang sederhana namun penuh makna, seolah melekat pada kebesaran namanya. Arif, bijak, cerdas, merakyat, dan sederet kata indah lainnya sulit kita temukan pada sosok pemimpin setelahnya. Dia merupakan berkah Tuhan yang dihadiahkan kepada segenap bangsa Indonesia.Kiprahnya tak terbatas oleh ruang agama maupun ideologi. Semua orang dicintai oleh Gus Dur. Dia ibarat orang yang hanya peduli pada cinta dan kasih sayang. Meskipun kadang kita tercengang dengan keputusannya nyentrik namun tetap menyenangkan dan bikin bahagia.Banyak diksi-diksi baru diciptakan Gus Dur. Sumbangan dia pada guyunan renyah yang khas itu memang asyik untuk dicermati. Selain mengandung banyak hikmah, guyonan itu kadang berupa prediksi-prediksi terselubung mengenai masa depan. Buktinya prediksi dia yang jadi kenyataan sudah tak terhitung lagi. Semua itu ada dalam buku ini.Banyak yang menyebut dia hidup pada zaman yang salah, pemikirannya dianggap terlalu maju. Dirinya sering memprediksi masa depan. Tak disangka, prediksi tersebut jadi kenyataan. Persis seperti wali-wali sebelumnya. Meskipun, adagium yang menyatakan bahwa tidak ada yang tahu kewalian seseorang kecuali wali itu sendiri.Tak berlebihan jika buku ini kita sebut Manaqib Gus Dur. Seperti Manaqib Syekh Abdul Qadir Jailani, buku ini berisi kisah kehidupan beliau dari sisi yang paling intim. Dari penuturan kerabat, kolega, sahabat, bahkan orang yang berseberangan darinya. Semoga buku ini dapat menghibur kerinduan kita padanya. 4aAbdurrahman Wahid, Kiai Haji, 1940-2009 Biografi aJIPUBAY