01589 2200241 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059040001200100100001500112245002500127250001100152300002600163020002200189082001400211084002000225260003200245520101800277650001001295700003001305850001201335INLIS00000000069522520230215123711 a0010-0223000091ta230215 0  aJIPUBAY0 aSuci Patia1 aSemara /cSuci Patia aCet. 1 aiv + 240 hlm ;c19 cm a978-979-794-636-4 a899.221 3 a899.221 3 SUC s aJakarta :bmediakita,c2021 a"Kalau ditinggal nikah?" tanya Tara.Aji tertegan. Tatap matanya tajam menunjukkan ketidaksukaan.Banyak hal bisa ia sembunyikan, kecuali satu ketakutan "Nggak sanggup bayangin. Lagian, mau nikah sama siapa, sih?"Tara menggigiti bawah bibir karena sadar pertanyaannyakelewatan. Mereka berdua diselimuti kebeningan. Hanya Jemarimereka yang bersepakat untuk saling genggam Dalam diam,mereka berlari-lari di labirin kepala masing-masing."Jangan menikah sama orang lain, ya, Ra."Iya, JLMau nikah sama siapa juga kalau bukan sama kamu, sambungTara dalam benakTak peduli seberapa sempitnya tempat ini, pelukan pun langsung mendarat erat di tubuh Tara. Dalam pelukan Aji, Tara merasa sepenuhnya dipahami, dicintai, dan dilengkapi. Percakapan setelahnya adalah mimpi-mimpi yang akan mereka susun dengan tekad tumbuh bersama dan menciptakan cerita yang tak akan orang lain punya Siang itu, dunia Tara berubah beda. Banyak harapan yang Tara gantungkan. Banyak ucapan yang diam-diam Tara semogakan.Semoga kita menikah, ya, Ji. 4aFiksi0 aPenyunting : Fenisa Zahra aJIPUBAY