01681 2200349 4500001002100000005001500021035002000036006001800056007000300074008004100077040001200118100001600130245006800146250001100214300002100225020002200246082001900268084002500287260004000312264003400352336002100386337003000407338002300437520072900460650002101189650001301210700002701223850001201250990002301262990002301285990002301308INLIS00000000069549220230710091507 a0010-0623000040aa g 00| 1ta230710 0 ind  aJIPUBAY0 aAde Ubaidil1 aSahut kabut /cAde Ubaidil ; penyunting, Dorothea Rosa Herliany aCet. 1 a160 hlm ;c19 cm a978-979-775-326-9 a899.221 308 73 a899.221 308 73 ADE s aYogyakarta :bIndonesia Tera,c2022 1aJakarta :bGagas Media,c2020 2rdacontentateks 2rdamediaatanpa perantara 2rdacarrieravolume aKusesap lagi sisa-sisa kopi yang hampir dingin. Sampai hari-hari berikutnya, setiap kali istriku membuatkan kopi, selalu saja aku melihat wajah Bapak dalam cangkir kopi. Aku juga mengingat pesan yang pernah Bapak katakan kepadaku, bahwa rasa yang kau peroleh di dunia ini tidak semuanya manis. Terkadang, rasa pahit pun menyentuh hidupmu. Tinggal bagaimana caramu menikmatinya. Dalam Sahut Kabut saya banyak bermain di latar realis dengan tema hubungan antarkeluarga dan kekasih Saya mengambil sikap berbeda dari kebanyakan penulis muda angkatan saya yang lebih banyak menulis surealis. Saya percaya kehidupan sehari-hari bisa ditulis dengan menarik, selama kita memiliki sudut pandang yang unik dan berbeda dari kebanyakan. 4aCerpen Indonesia 4aKumpulan0 aDorothea Rosa Herliany aJIPUBAY a509943/DPKBWI/2022 a509944/DPKBWI/2022 a509945/DPKBWI/2022