02082 2200253 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020002200100082001100122084001700133100001800150245013300168250001100301260007200312300003700384650001900421700001800440700002300458700001600481700002500497520130600522INLIS00000000069573020231006095115 a0010-1023000020ta231006 g 0 ind  a978-602-7731-77-6 a011.75 a011.75 BIS k0 aBisri Ruchani1 aKatalog naskah keagamaan Madura volume 01 Sumenep /cBisri Ruchani [et. al. ], penyunting: Moch. Lukluil maknum, Bisri Ruchani acet. 2 aSemarang :bBalai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang,c2020 axxii, 274 hal. :bIlus ;c24 cm. 4aKatalog naskah0 aSubkhan Ridlo0 aRoch. Aris Hidayat0 aUmi Masfiah0 aMoch. Lukluil maknum aKatalogisasi naskah-naskah nusantara telah banyak dilakukan. Akan tetapi, jika dicermati katalog-katalog yang sudah ada tersebut mengidentifikasi naskah yang sudah terkumpul di perpustakaan atau museum, yang konotasinya merupakan naskah yang berasal dari lingkungan kerajaan atau keraton. Jika benar demikian, maka inventarisasi dan identifikasi naskah yang ada di masyarakat belum banyak dilakukan. Sudah mafhum bahwa naskah senantiasa dipengaruhi keadaan zaman, terkait bahasa dan kebudayaannya Mengkaji naskah dapat memahami dan menghayati pandangan serta cita-cita yang menjadi pedoman hidup generasi sebelumnya. Menggali warisan nenek moyang yang agung nilainya di dalam naskah dapat diartikan pula sebagai usaha melestarikan dan mengembangkan kebudayaan bangsa Indonesia karena kebudayaan lama itu merupakan akar berpijakaya pandangan masyarakat saat Indonesia karena kebudayaan kebudayaan lama itu merupakan akar berpijaknya pandangan masyarakat saat ini. Madura sangat tepat dijadikan sebagai lokasi penelusuran naskah keagamaan Islam. Madura sejak masa lampau telah menjadi basis penyebaran agama Islam dan masyarakatnya muslim di Madura menguat dengan majunya kerajaan muslim, kemudian diikuti merebaknya pusat-pusat pendidikan dari pondok pesantren, majelis taklim, dan madrasah diniyah