01624 2200289 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059040001200100100001900112245011200131250001100243300002800254020002200282082001200304084001900316260003200335520083400367650002401201650001701225700001401242850001201256990002201268990002201290990002201312INLIS00000000069630320240109085532 a0010-1123000454ta240109 b 0 ind  aJIPUBAY0 aArif Priambudi1 aUtsman bin mazh'un :bsahabat yang mengabaikan kesenangan duniawi /cArif Priambudi ; ilustrator, Tim Hikam aCet. 1 a36 hlm :bilus ;c22 cm a978-602-969-788-9 a297.914 a297.914 ARI u aYogyakarta :bHikids,c2020 aPada saat-saat kematiannya, ia mengucapkan perkataan yang menyingkapkan dirinya sebagai seorang Mukmin yang besar. Matanya menatap ke arah langit, dan bermunajat kepada Allah yang Maha Pengasih. la berkata: "Ya Allah, sesungguhnya selama ini aku takut kepada-Mu, tetapi hari ini aku mengharapkan-Mu Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa aku tidaklah mencintai dunia agar bisa mengalirkan air sungai atau menanam kayu. Melainkan hanyalah untuk menutup hawa di kala panas, dan menghadapi saat-saat yang gawat, serta untuk menambah ilmu pengetahuan, keimanan dan ketaatan." Lalu ia mengulurkan tangannya, seolah-olah hendak bersalaman dengan maut, dan dalam keberangkatannya ke alam ghaib ia masih sempat mengatakan: "Selamat datang hai maut. Kekasih tiba di saat diperlukan." Lalu nyawa Mu'adz melayang menghadap Allah Yang Maha Kuasa. 4aBacakan anak - anak 4aSahabat nabi0 aTim Hikam aJIPUBAY a02091/DPKBWI/2023 a02092/DPKBWI/2023 a02093/DPKBWI/2023