04047 2200277 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059040001200100100002100112245010000133250001100233300003300244020002200277082001200299084001800311260003600329504003400365520323600399650001903635700003503654700003303689700003503722850001203757INLIS00000000069716420240521075158 a0010-0524000285ta240521 0  aJIPUBAY0 aFerdinatus Taruh1 aMotivasi kerja :bmeniti suara hati menolak perilaku korupsi /cDr. Ir. Ferdinatus Taruh, M.Si. aCet. 1 axii, 108 hlm ;c17,5 x 25 cm a978-623-02-1452-3 a658.314 a658.314 FER m aYogyakarta :bDeepublish,c2020 aBibliografi : halaman 100-106 aBuku Motivasi Kerja Meniti Suara Hati Menalak Perilaku Korupsi mau memecahkan masalah tingginya peristiwa korupsi di kalangan pekerja, baik di sektor publik maupun privat. Akibat peristiwa ini masyarakat mengalami kerugian yang cukup besar, perusahaan. perusahaan milik pemerintah seperti kasus Jiwasraya, kasus di kementerian olah raga yang melibatkan menteri pemuda dan olah raga serta banyak kasus lain yang diakibatkan perilaku korupsi masih ada pada para pekerja atau pegawai serta pejabat pemerintah termasuk ketua DPRRI Kondisi yang telah diuraikan di atas berhubungan dengan motivasi kerja seseorang, baik kalangan masyarakat biasa maupun pejabat negara. Pendorong terjadinya peristiwa korupsi karena motivasi kerja yang salah; dalam melakukan pekerjaan selalu didahului dengan perilaku hedonisme yakni mengutamakan kekayaan di atas segala-galanya. Kekayaan dijadikan bargaining position (tawar-menawar) dalam mencapai posisi puncak seperti menjadi gubernur, walikota, bupati, pejabat esolon 1, 2, 3, 4 bahkan 5 atau menjadi pejabat di lingkungan lembaga/perusahaan negara. Siapa yang banyak uang banyak teman di lingkungan pemerintah dan ini kesempatan untuk meminta jabatan atau tawar menawar jabatan, khususnya saat menjadi tim-tim sukses saat pemilihan kepala daerah. Kondisi ini diikuti oleh masyarakat biasa dengan perilaku yang menyimpang dari asas demokrasi sebenarnya yakni siapa yang memberi uang yang banyak itu yang dipilih. Tidak melihat bobot, moral seorang calon bahkan mantan kepala daerah yang korupsi dan baru keluar dari lembaga pemasyarakatan terpilih kembali menjadi kepala daerah. Buku ini menguraikan secara sederhana teori-teori motivasi, indikator-indikatornya, dan hubungan antara variabel yang bisa dijadikan pijakan bagi para mahasiswa yang ingin mendalami teori motivasi dan pengembangan sumber daya manusia dalam berbagai sektor. Ilustrasi atau contoh-contoh dijadikan pelengkap meningkatkan pemahaman secara mendalam tentang motivasi kerja seseorang, baik di lingkungan pemerintah maupun sektor privat. Pengalaman penulis sebagai seorang widyaiswara yang memberi materi pada calon ASN (aparatur sipil negara), para pejabat eselon 3 dan 4, asesor b bidang pemerintah yang mengasesi calon pejabat eselon 2, 3, dan 4 pemerintahan daerah di Provinsi Sulawesi Utara, pemberi materi para anggota dewan perwakilan daerah di Provinsi Sulawesi Utara periode 2014-2019 dan 2019-2024 serta sebagai dosen bahkan dekan di Fakultas Pertanian UTSU (Universitas Teknologi Sulawesi Utara) Manado lebih memperkaya isi buku ini. Harapan penulis agar sumber daya manusia yang bekerja di instansi pemerintah, perusahaan swasta, mahasiswa bahkan semua pekerja sosial di mana dipercayakan Tuhan untuk memberi diri bekerja, mampu melaksanakan semua tugas yang dibebankan oleh pimpinan maupun pemilik perusahaan atau masyarakat umum, memiliki motivasi kerja yang sesuai perintah Sang Khalik pencipta umat manusia sehingga kehidupan seseorang menjadi berkat bagi semua ciptaan bukan menjadi bahan ejekan masyarakat sepanjang hidupnya bahkan setelah dia meninggal istri, suami, anak, cucu, dan orang tuanya malu sepanjang hidup mereka. Semoga semua pekerja memiliki motivasi kerja yang benar dalam hidupnya. 4aMotivasi Kerja0 aDesain Cover : Priyo Wicaksono0 aTata Letak : Titis Yuliyanti0 aProofreader : Avinda Yuda Wati aJIPUBAY