01776 2200289 4500001002100000005001500021035002000036006001800056007000300074008003900077040001200116100011700128245006400245300002900309020002200338082002000360084002000380264003400400264001400434336002100448337003000469338002300499520088100522650003201403700003901435850001201474INLIS00000000069741520240607124432 a0010-0624000139a g 000 pta200323t20192019jti g 000 p ind aJIPUBAY0 aSiska Dian Amesen,d2001-dSiska Dian Amesen,d2001-d2001-epengarangepengarangeSiska Dian Amesen,epengarang10aAlunan rindu /coleh, Siska Dian Amesen dan Manarul Hidayat axii, 90 halaman ;c21 cm a978-602-53031-6-6042[23]a899.221 1 a899.221 1 SIS a 1aWonosobo :bBiti Djaya,c2019 4c© 2019 2rdacontentateks 2rdamediaatanpa perantara 2rdacarrieravolume3 aCinta dan kerinduan bagaikan sepasang sayap yang selalu mengepak dalam setiap alur kehidupan ini. Cinta membuahkan kerinduan, dan kerinduan menjadi perekat akan hakikat sebuah cinta. Cinta memang indah, namun jika tak mampu menghadirkan rasa rindu, maka itu hanyalah ilusi belaka. Karena cinta yang telah tumbuh, akan selalu menghadirkan bayang yang ingin selalu bisa tersentuh. Cinta yang telah tersepuh, akan menancapkan rindu yang tak kunjung lusuh. Ketika cinta telah menghadirkan rindu, maka setiap waktu yang berlalu bagaikan melodi indah yang terus mengalun dan berdendang dalam kalbu. Rindu yang menggebu mampu mengubah bara sesejuk salju, namun terkadang tawa yang berubah sembilu. Rindu akan terus mengalun hingga bayang itu mampu tersentuh, tercengkram, dan bahkan tak mampu terlepas kembali. Karena rindu adalah karunia Tuhan yang tak akan terpisah dari kehidupan. 4aPuisi Indonesia--xKumpulan0 aManarul Hidayat,d2001-epengarang aJIPUBAY