Cite This        Tampung        Export Record
Judul Abdullah bin mas'ud : orang pertama yang melantunkan al-quran dengan merdu / Arif priambudi
Pengarang Arif priambudi
Kibar creation
EDISI Cet. 1
Penerbitan Yogyakarta : Hi Kids, 2020
Deskripsi Fisik 36 hlm. :Ilus ;14.5 cm.
ISBN 602-969-777-3
Subjek Sahabat Nabi
Abstrak Pada saat-saat kematiannya, ia mengucapkan perkataan yang menyingkapkan dirinya sebagai seorang Mukmin yang besar. Matanya menatap ke arah langit, dan bermunajat kepada Allah yang Maha Pengasih. la berkata: "Ya Allah, sesungguhnya selama ini aku takut kepada-Mu, tetapi hari ini aku mengharapkan-Mu. Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa aku tidaklah mencintai dunia agar bisa mengalirkan air sungai atau menanam kayu. Melainkan hanyalah untuk menutup hawa di kala panas, dan menghadapi saat-saat yang gawat, serta untuk menambah ilmu pengetahuan, keimanan dan ketaatan." Lalu ia mengulurkan tangannya, seolah-olah hendak bersalaman dengan maut, dan dalam keberangkatannya ke alam ghaib ia masih sempat mengatakan: "Selamat datang hai maut. Kekasih tiba di saat diperlukan."
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Bukan fiksi atau tidak didefinisikan
Target Pembaca Anak sekolah dasar

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
00000065074 297.914 ARI a Dapat dipinjam Perpustakaan Daerah Kabupaten Banyuwangi - R. Baca Anak Dipinjam
00000065075 297.914 ARI a Dapat dipinjam Perpustakaan Daerah Kabupaten Banyuwangi - R. Baca Anak Tersedia
00000065076 297.914 ARI a Dapat dipinjam Perpustakaan Daerah Kabupaten Banyuwangi - R. Baca Anak Tersedia
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000695960
005 20231113120344
007 ta
008 231113################b##########0#ind##
020 # # $a 602-969-777-3
035 # # $a 0010-1123000111
082 # # $a 297.914
084 # # $a 297.914 ARI a
100 0 # $a Arif priambudi
245 1 # $a Abdullah bin mas'ud : $b orang pertama yang melantunkan al-quran dengan merdu /$c Arif priambudi
250 # # $a Cet. 1
260 # # $a Yogyakarta :$b Hi Kids,$c 2020
300 # # $a 36 hlm. : $b Ilus ; $c 14.5 cm.
520 # # $a Pada saat-saat kematiannya, ia mengucapkan perkataan yang menyingkapkan dirinya sebagai seorang Mukmin yang besar. Matanya menatap ke arah langit, dan bermunajat kepada Allah yang Maha Pengasih. la berkata: "Ya Allah, sesungguhnya selama ini aku takut kepada-Mu, tetapi hari ini aku mengharapkan-Mu. Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa aku tidaklah mencintai dunia agar bisa mengalirkan air sungai atau menanam kayu. Melainkan hanyalah untuk menutup hawa di kala panas, dan menghadapi saat-saat yang gawat, serta untuk menambah ilmu pengetahuan, keimanan dan ketaatan." Lalu ia mengulurkan tangannya, seolah-olah hendak bersalaman dengan maut, dan dalam keberangkatannya ke alam ghaib ia masih sempat mengatakan: "Selamat datang hai maut. Kekasih tiba di saat diperlukan."
650 # 4 $a Sahabat Nabi
700 0 # $a Kibar creation
990 # # $a 01067/DPKBWI/2023
990 # # $a 01068/DPKBWI/2023
990 # # $a 01069/DPKBWI/2023
Content Unduh katalog